Makassar Minggu 27 April 2014, HMTP FTI-UMI : Bersumber dari tambang.co.id diberitakan bahwa PT Macika Mineral Industri (MMI) merupakan anak usaha
yang dibentuk atas kerja sama PT Macika Mada Madana dengan perusahaan
asal Cina
, PT Brillimetal yang khusus memproduksi olahan bijih nikel
menjadi nikel pig iron. Direktur Utama PT MMI, Alexander Roemokoy
mengatakan perusahaannya siap melakukan ekspor pada 2015 bila target
penyelesaian smelter selesai pada kuartal pertama tahun depan."Target produksi 18.000 ton per tahun dan siap ekspor ke pasar Cina, ke Brillimetal," kata Alex, sapaanya di Kantornya (25/4).
Pembangunan smelter tahap I, kata Alex menghabiskan dana sebesar US$ 15 juta. Jika tahap I selesai tepat waktu, pembangunan tahap I dan II akan dilanjutkan pada kuartal kedua tahun 2015 dengan kebutuhan investasi tambahan mencapai US$ 30 hingga 40 juta. Per tahunnya, MMI menargetkan total produksi hingga 54.000 ton.
Pasokan bijih nikel akan didapat dari konsesi milik PT Macika Mada Madana dengan total pasokan mencapai 180.000 ton bijih nikel per tahun. "Tapi kami tidak menutup kemungkinan menerima dari konsesi lain. Sekarang saja ada dua perusahaan IUP yang siap memasok," kata Alex.
Lokasi smelter MMI berada di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara dengan luas lahan mencapai 45 hektare. Lokasi itu dipilih karena dekat dengan lokasi tambang milik peruasahaan induk mereka. PT Macika Mada Madana memegang IUP Operasi Produksi pada 2011 dengan luas konsesi 700 hektare dan cadangan nikel sebesar 8 juta ton.
Untuk operasional produksi smelter. MMI menggunakan genset dengan kapasitas 4 MW dari perusahaan asal Cina. Kata Alex, saat ini penggunaan genset masih lebih efektif ketimbang harus pakai listrik dari PLN. Namun ke depan, ia memang berencana membangun pembangkit listrik secara mandiri.
"Ada rencana bangun PLTU cuma nanti masih lama. Karena kalau industri smelter butuh pasokan listrik yang berkualitas," kata Alex.
Sumber : http://tambang.co.id
0 Comments