Makassar Jum'at 21 maret 2014, HMTP FTI-UMI : Bersumber dari energitoday.com diberitakan bahwa Tantangan Bank Dunia untuk presiden pada periode berikutnya agar
menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi hingga Rp 8.500 per
liter dinilai bisa saja terjadi.
"Kalau kenaikan sampai Rp 8.500 per liter itu bisa saja, tapi bertahap, tidak 100% dihentikan subsidinya," ujar Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Sofjan Wanandi, Kamis (20/03).
Seperti dilaporkan Liputan6.com, kenaikan harga ini bisa dilakukan sepanjang masa jabatan presiden pengganti SBY nanti berlangsung. "Mungkin 5 tahun baru selesai, itu tergantung keberanian dan hitung-hitungan presidennya nanti," imbuhnya.
Sebelumnya, Ekonom Bank Dunia di Jakarta, Jim Brumby menyatakan, bahwa presiden Indonesia mendatang akan menghadapi persoalan tingginya anggaran subsidi yang akan menekan keuangan negara, sehingga perlu untuk melakukan upaya untuk mengurangi besaran subsidi tersebut.
Suber : http://energitoday.com